MANAJEMEN
PIUTANG
a
Piutang
adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan
datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu.
b
Manajemen
adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur
segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu
dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok
tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia.
c
Manajemen
piutang adalah sebuah proses yang mendata,
mengumpulkan, dan menagih piutang perusahaan
dari tangan konsumen. Sistem manajemen piutang yang baik akan menghindarkan
Anda dari kekurangan dana akibat dana yang macet di tangan konsumen.
KEGUNAAN
MANAJEMEN PIUTANG
Guna dari Manajemen Piutang, selain
untuk memastikan bahwa piutang dapat sepenuhnya tertagih juga dapat membantu
perusahaan menghindari risiko-risiko kecurangan yang terjadi, antara lain:
1.
Piutang tidak
dibayarnya sebagai piutang
2.
Keterlambatan pelunasan piutang
3.
Tertanamnya modal dan piutang
JENIS-JENIS
PIUTANG
Jenis-jenis
piutang antara lain :
a. Piutang Usaha (Account Receivable)
Piutang usaha adalah
suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutang timbul sebagai akibat
dari penjualan barang atau jasa.
b. Wesel Tagih (Notes
Receivable)
Wesel Tagih adalah
surat formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengukuran utang. Wesel tagih biasanya
memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak
yang berutang untuk membayar bunga.
c. Piutang Lain-Lain (Other Receivable)
Piutang lain-lain
mencakup selain piutang dagang. Contohnya piutang bunga, piutang gaji, uang muka
karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan
operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutang jenis ini diklasifikasikan dan
dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.
Analisis
Kebijakan Investasi terhadap Piutang
Sebelum suatu kredit
diputuskan, maka terlebih dahulu perlu dianalisis kelayakan kredit tersebut.
Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya
suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank. Tujuannya jangan
sampai kredit yang dibiayai nantinya tidak layak. Kalau ini yang terjadi maka
kemungkinan besar bank akan menderika kerugian karena ketidakkemampuan nasabah
untuk mengembalikan pinjamannya alias macet. Analisis kredit dapat dilakukan
dengan berbagai alat analisis. Dalam praktiknya menurut Kasmir (2013: 258-261)
terdapat beberapa alat analisis yang dapat digunakan untuk menentukan kelayakan
suatu kredit. Yaitu :
1. The
Five C’s of Credit
a.
Character ,adalah sifat
atau watak nasabah. Analisis ini untuk mengetahui sifat atau watak seorang
nasabah pemohon kredit, apakah memiliki watak atau sifat yang bertanggung jawab
terhadap kredit yang diambilnya
b.
Capacity, yaitu
analisis yang digunakan untuk melihat kemampuan nasabah dalam membayar kredit.
Kemampuan ini dapat dilihat dari penghasilan pribadi untuk kredit konsumtif dan
melalui usaha yang dibiayai untuk kredit perdagangan atau produktif.
c.
Capital adalah untuk
menilai modal yang dimiliki oleh nasabah untuk membiayai kredit. Hal ini
penting karena bank tidak akan membiayai kredit tersebut 100%. Artinya, harus
ada modal dari nasabah.
d.
Condition, yaitu
kondisi umum saat ini dan yang akan datang tentunya. Kondisi yang akan dinilai
terutama kondisi ekonomi saat ini, apakah layak untuk membiayai kredit untuk
sektor tertentu.
e.
Collateral, merupakan
jaminan yang diberikan nasabah kepada bank dalam rangka pembiayaan kredit yang
dilakukannya.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Besarnya Investasi Dalam Piutang Dagang
a.
Volume penjualan kredit
Semakin
besar volume penjualan kredit, makin besar investasi yang tertanam dalam
Piutang Makin besar proporsi kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar
jumlah investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya volume penjualan kredit
setiap tahunnya berarti bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang
lebih besar lagi dalam piutang.
b.
Syarat pembayaran
penjualan kredit
Kebijakan
kredit juga berkaitan erat dengan persyaratan kredit yang diberikan.
Persyaratan kredit ini berguna untuk meningkatkan penjualan kredit dan
merangsang pelanggan untuk segera membayar tagihannya. Di samping itu, jangka
waktu kredit yang diberikan juga memberikan ruang gerak pelanggan untuk
c.
Volume penjualan kredit
Semakin
besar volume penjualan kredit, makin besar investasi yang tertanam dalam
Piutang Makin besar proporsi kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar
jumlah investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya volume penjualan kredit
setiap tahunnya berarti bahwa perusahaan itu harus menyediakan investasi yang
lebih besar lagi dalam piutang.
d.
Syarat pembayaran
penjualan kredit
Kebijakan kredit juga
berkaitan erat dengan persyaratan kredit yang
diberikan. Persyaratan kredit ini
berguna untuk meningkatkan penjualan kredit dan merangsang pelanggan untuk
segera membayar tagihannya. Di samping itu, jangka waktu kredit yang diberikan
juga memberikan ruang gerak pelanggan untuk